Contoh Teks Cerpen "Apakah Guna Pendidikan ?"

   

  
                                                  Apakah Guna Pendidikan ?


         Disuatu siang yang terik menyengat tubuh, didalam sebuah rumah dengan bilik-bilik kecil, terdapat sebuah ruang kamar yang sempit oleh rak buku dengan buku-buku yang berserakkan disana sini, terlihat seorang pemuda sedang termenung dipinggir jendela memandang keluar, ditangan kanannya memegang sebuah buku tebal berisi puisi-puisi dengan pengarang–pengarang terkenal. Ia memandang dengan tatapan jauh disana, tanpa memikirkan satu hal-pun dikepalanya itu. Lama berlalu memandang dengan tatapan kosong Ia melihat sebuah pohon tepat 15 meter dihadapannya, pandangannya tertuju pada satu titik diantara dahan dan dedaunan, disitu terdapat rumput-rumput yang teranyam sedemikian rupa sehingga terlihat sangat indah dan cantik membentuk rumah yang nyaman bagi pemiliknya. Didalamnya terlihat beberapa ekor anak burung yang sedang disuapi oleh ibu mereka.

Tiba-tiba seketika itu juga sebuah kalimat singkat terlintas dipikirannya.” Sebenarnya untuk apa hidupku?” ia terus memikirkan kalimat itu dan mengulanginya beberapa kali,namun ia belum menemukan jawaban hingga ia mulai tertidur di pinggir jendela sambil menikmati angin.

Ketika sore menjelang terbangunlah dia karena mendengar suara hewan –hewan yang riuh pulang ke kandangnya. Saat itu ada yang mengetok pintu kamarnya, ia terkejut dan memanggil si pengetuk itu.“ Siapa ?? masuk aja”. Masuklah seorang pemuda tegap, besar, dan kekar, pemuda besar itu mulai bertanya “Ada apa sepertinya Dimas saudaraku yang satu ini sedang ada masalah?” “Aku ini bukan saudaramu.” Jawab Dimas. “ Ia aku paham, kamu kenapa maas kok tidak ada semangat?”saut si pemuda “ bukannya aku sudah seperti ini dari dulu” “bukan sejak dulu tapi semenjak kau lulus kuliah di Amsterdam kau mulai seperti ini.” Lalu Dimaspun menjawab “ Aku  menuntut ilmu sangat  tinggi tapi apa yang kudapatkan tidak seperti yang kubayangkan, aku hanya menjadi pembaca puisi-puisi tua ini sedangkan kamu Satria kamu jadi seorang TNI dengan hidup sepenuhnya ditanggung negara. Dimasyarakat kamu diterima, semua pendapat dan usulanmu dapat diterima langsung oleh mereka. Sedangkan aku hanya dianggap sebagai pendiam dan tidak lebih dari sampah.” Satria si pemuda besar itu terdiam sejenak. Dan ia  berkata “Mas aku hanya ingin mengatakan satu hal untukmu. Dunia ini takkan berubah 1 centipun jika hanya engkau bayangkan namun, rencanakanlah dan mulailah bergerak untuk merubah dunia. Karna bukan orang lain yang mengubah dunia tapi diri kita sendiri mau merubah dunia seperti apa” Setelah bicara itu Satria pergi dari kamar itu. Seketika itu juga Dimas berfikir. ” Sekarang aku tau apa tujuan hidupku sebenarnya. Mulai  dari sekarang aku akan berusaha mengubah dunia dengan tanganku sendiri walau disini aku merasa asing dan sepi.”

Bagikan Artikel ini