Contoh Cerita Pendek Bahasa Indonesia
Cerpen / Cerita Pendek : "Memaafkan Untuk Berteman"
Memaafkan Untuk Berteman
Suatu pagi yang cerah, Budi yang merupakan seorang anak petani hendak pergi ke sekolah. Di pagi itu Ia di berikan sarapan pagi nasi dengan lauk tempe goreng. Kehidupan Budi sangat sederhana, berbeda dengan kehidupan teman-temannya yang lain. Setelah sarapan Budi bersiap dan berpamitan kepada orang tuanya.
“ Bapak dimana Bu ? ” tanya Budi kepada Ibunya.
“ Bapak-Mu sudah berangkat kesawah pagi tadi ” jawab Ibu Budi.
“ Oh, bapak sudah kesawah kalau gitu Budi berangkat sekolah dulu Bu ” kata Budi sambil bersalaman dengan Ibunya.
“ Iya Nak ” jawab Ibu Budi.
Setelah sampai di sekolah Budi lalu duduk di depan seperti hari hari sekolah biasa yang Ia lakukan. Kemudian lonceng berbunyi pertanda jam belajar dimulai ketika Ibu Guru masuk ke kelas Budi, Ibu Guru masuk bersama seorang murid baru bernama Dani. Dani adalah seorang anak pengusaha yang kaya raya.
“Dani perkenalkan namamu !” kata Ibu Guru.
“Iya, Bu” jawab Dani.
“Perkenalkan nama saya Dani saya anak pengusaha beras terkaya di kota ini” kata Dani dengan nada sombong.
“Halah cuman pengusaha beras, Bapak gw pengusaha Minyak” kata Ega, teman bangku sebelah Budi.
“Sudah sudah, Dani kamu duduk di belakang Budi” kata Ibu Guru.
Di sekolah Dani dikenal sebagai anak yang sombong dan juga pemalas. Berkebalikan denga Budi, Budi dikenal sebagai anak yang baik dan pintar. Dani di sekolah sering berbuat onar sampai suatu saat, saat istirahat Dani menjahili Budi hingga Budi terjatuh dari tangga. Ketika Budi terjatuh Dani tertawa terbahak-bahak. Namun saat Dani tertawa Ia melihat Budi yang langsung pingsan sambil mengeluarkan darah. Dani yang ketakutan lalu panik dan teriak minta tolong kepada guru dan teman – temannya. Tetapi tidak ada yang mendengarnya karena tangga tempat Budi jatuh tempatnya jauh dari kantor guru dan kelas.
Dani yang kebingungan langsung menggendong Budi dan membawanya ke UKS. Saat di UKS Dani ditanyai oleh Ibu guru yang menjaga UKS, Dani pun menjelaskan semua yang terjadi dan kesalahan yang Ia perbuat. Ia pun disuruh oleh Ibu guru tersebut untuk masuk ke kelas karena waktu istirahat sudah berakhir.
“Udah sekarang kamu masuk kelas !” kata Ibu guru.
“Iya Bu, tapi bagaimana dengan Budi ?” tanya Dani.
“Budi biar Ibu dengan guru lain yang urus kamu lanjutkan belajar saja.” Jawab Ibu guru.
Dani kemudian masuk ke kelas. Keesokan harinya Budi tidak masuk sekolah, Dani yang merasa bersalah memutuskan untuk menjenguk budi kerumahnya sepulang sekolah. Jam sekolah usai Dani pun pergi kerumah Budi Ia pergi bersama Ega karena Ega tahu rumah Budi. Ketika sampai di rumah Budi Ia melihat pintu dan jendelah rumah Budi di tutup. Kemudian Dani mencoba mengetuk pintu rumah Budi sambil memanggil Budi.
“Budi , Budi , Budi ” kata Dani.
“Udah kita pulang aja mungkin Budi sedang dirumah sakit” kata Ega.
“Masuk aja gak dikunci” teriak Budi dari kamarnya.
Dani dan Ega pun masuk kerumah Budi dan pergi ke kamar Budi.
“Budi kamu kenapa dirumah sendirian ?” tanya Ega.
“Orang Tua ku sedang pergi kesawah” jawab Budi.
“Kamu masih belum sembuh Bud ?” tanya Dani.
“Belum Dan kaki ku masih terasa nyeri” jawab Budi.
“Budi, Aku minta maaf karena sudah menjahili mu ditangga” kata Dani dengan raut wajah sedih.
“Iya gak papa Dan” jawab Budi.
Keesokan harinya Budi berangkat sekolah, di sekolah Ia disambut gembira oleh teman – temannya sekelas termasuk Dani. Dani pun menjadi anak yang baik dan tidak membuat onar disekolahannya. Mereka pun berteman dengan akur hingga lulus sekolah.
Penulis : ewangewang
Memaafkan Untuk Berteman
Suatu pagi yang cerah, Budi yang merupakan seorang anak petani hendak pergi ke sekolah. Di pagi itu Ia di berikan sarapan pagi nasi dengan lauk tempe goreng. Kehidupan Budi sangat sederhana, berbeda dengan kehidupan teman-temannya yang lain. Setelah sarapan Budi bersiap dan berpamitan kepada orang tuanya.
“ Bapak dimana Bu ? ” tanya Budi kepada Ibunya.
“ Bapak-Mu sudah berangkat kesawah pagi tadi ” jawab Ibu Budi.
“ Oh, bapak sudah kesawah kalau gitu Budi berangkat sekolah dulu Bu ” kata Budi sambil bersalaman dengan Ibunya.
“ Iya Nak ” jawab Ibu Budi.
Setelah sampai di sekolah Budi lalu duduk di depan seperti hari hari sekolah biasa yang Ia lakukan. Kemudian lonceng berbunyi pertanda jam belajar dimulai ketika Ibu Guru masuk ke kelas Budi, Ibu Guru masuk bersama seorang murid baru bernama Dani. Dani adalah seorang anak pengusaha yang kaya raya.
“Dani perkenalkan namamu !” kata Ibu Guru.
“Iya, Bu” jawab Dani.
“Perkenalkan nama saya Dani saya anak pengusaha beras terkaya di kota ini” kata Dani dengan nada sombong.
“Halah cuman pengusaha beras, Bapak gw pengusaha Minyak” kata Ega, teman bangku sebelah Budi.
“Sudah sudah, Dani kamu duduk di belakang Budi” kata Ibu Guru.
Di sekolah Dani dikenal sebagai anak yang sombong dan juga pemalas. Berkebalikan denga Budi, Budi dikenal sebagai anak yang baik dan pintar. Dani di sekolah sering berbuat onar sampai suatu saat, saat istirahat Dani menjahili Budi hingga Budi terjatuh dari tangga. Ketika Budi terjatuh Dani tertawa terbahak-bahak. Namun saat Dani tertawa Ia melihat Budi yang langsung pingsan sambil mengeluarkan darah. Dani yang ketakutan lalu panik dan teriak minta tolong kepada guru dan teman – temannya. Tetapi tidak ada yang mendengarnya karena tangga tempat Budi jatuh tempatnya jauh dari kantor guru dan kelas.
Dani yang kebingungan langsung menggendong Budi dan membawanya ke UKS. Saat di UKS Dani ditanyai oleh Ibu guru yang menjaga UKS, Dani pun menjelaskan semua yang terjadi dan kesalahan yang Ia perbuat. Ia pun disuruh oleh Ibu guru tersebut untuk masuk ke kelas karena waktu istirahat sudah berakhir.
“Udah sekarang kamu masuk kelas !” kata Ibu guru.
“Iya Bu, tapi bagaimana dengan Budi ?” tanya Dani.
“Budi biar Ibu dengan guru lain yang urus kamu lanjutkan belajar saja.” Jawab Ibu guru.
Dani kemudian masuk ke kelas. Keesokan harinya Budi tidak masuk sekolah, Dani yang merasa bersalah memutuskan untuk menjenguk budi kerumahnya sepulang sekolah. Jam sekolah usai Dani pun pergi kerumah Budi Ia pergi bersama Ega karena Ega tahu rumah Budi. Ketika sampai di rumah Budi Ia melihat pintu dan jendelah rumah Budi di tutup. Kemudian Dani mencoba mengetuk pintu rumah Budi sambil memanggil Budi.
“Budi , Budi , Budi ” kata Dani.
“Udah kita pulang aja mungkin Budi sedang dirumah sakit” kata Ega.
“Masuk aja gak dikunci” teriak Budi dari kamarnya.
Dani dan Ega pun masuk kerumah Budi dan pergi ke kamar Budi.
“Budi kamu kenapa dirumah sendirian ?” tanya Ega.
“Orang Tua ku sedang pergi kesawah” jawab Budi.
“Kamu masih belum sembuh Bud ?” tanya Dani.
“Belum Dan kaki ku masih terasa nyeri” jawab Budi.
“Budi, Aku minta maaf karena sudah menjahili mu ditangga” kata Dani dengan raut wajah sedih.
“Iya gak papa Dan” jawab Budi.
Keesokan harinya Budi berangkat sekolah, di sekolah Ia disambut gembira oleh teman – temannya sekelas termasuk Dani. Dani pun menjadi anak yang baik dan tidak membuat onar disekolahannya. Mereka pun berteman dengan akur hingga lulus sekolah.
Penulis : ewangewang
Belum ada Komentar untuk "Contoh Cerita Pendek Bahasa Indonesia"
Posting Komentar